KUBe Dikucurkan Ke Prabarda


LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.Tahun ini bantuan modal bagi  Kelompok Usaha Bersama (Kube) fokus digelentorkan di Kecamatan Praya Barat Daya (Prabarda) Loteng.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Loteng, H Nazili menjelaskan, alasan bantuan itu fokus dikuncurkan di Kecamatan Prabarda, supaya roh dari bantuan itu bisa tercapai dan tepat sasaran. Yakni, bantuan itu dihajatkan untuk warga penerima bantuan di Program Keluarga Harapan (PKH). Dan tidak boleh keluar dari itu. "Semua ini agar warga tersebut bisa menumbuk kembangkan pemberdayaan perekonomian mereka," terang H Nazili diruang kerjanya, Selasa (27/9).

Diketahui di Prabrda juga merupakan daerah penerima bantuan PKH yang cukup banyak. Sehingga itu alasan dipilihnya kecamatan tersebut. Selain itu, merupakan daerah yang paling mendekati jumlah sasaran sesuai kebutuhan pemerintah pusat sebanyak 100 kelompok. "Karena terjadi pemotongan anggaran dipusat, membuat jatah berkurang. Sehingga kita hanya mendapat jatah sebanyak 70 kelompok," ujarnya.

Namun sebelum Kube itu menerima bantuan, mereka diwajibkan mengikuti bimbingan pemantapan. Kelompok-kelompok yang akan diberikan bantuan dana dari APBN ini dilatih pemantapan kepengurusan dulu. Terus pembekalan untuk manajemen usaha, kaitannya bagaimana mereka akan mengelola dana tersebut, apa yang harus dilakukan. "Jangan sampai setelah mereka menerima bantuan, mereka tidak tahu harus berbuat apa," ungkapnya.

Kalau seperti itu kasusnya, Dinas bisa tidak memberikan rekomendasi pencairan dana tersebut. Walupun, dana tersebut ditransfer langsung ke rekening mereka. Salah satu contoh juga, kelompok tersebut mengajukan usaha kambing. Namun, disatu sisi kelompok itu belum ada kandang. Atas ajuan kelompok itu, bisa Dinas mengcat dana kelompok tersebut. Sebelum mereka punya kandang terlebih dahulu. Karena bantuan yang diajukan di proposalnya adalah bantuan  kambing. "Pokoknya kami bisa tidak memberikan rekomendasi pencairan, apbila kelompok itu belum siap mengelola usaha yang diajukan," ucapnya.

Untuk memastikan semua itu, ada tim monotoring dan pendamping kelompok yang mengetahui kondisi kelompok tersebut. Namun, perlu diketahui untuk anggaran menotoring sangat minim, sehingga ia akui tidak bisa fokus untuk melakukan monitoring kepada semua kelompok. Itu pun dana monitoring hanya diberikan pemerintah pusat. Dan tidak seberapa. Sedangkan dari Pemda hingga kini tidak ada dana monev yang diberikan. "Kita berharap ada dana Monev yang diberikan. Sehingga tim bisa bekerja secara maksimal," keluhnya.

Sementara, setiap kelompok terdiri dari 10 orang. Dalam satu kelompok akan diberikan dana sebesar Rp 20 juta. "Dana inilah yang dikelola oleh penerima Kube tersebut. Namun, selama ini tidak ada kendala dan masalah yang terjadi terhadap penerima bantuan," tungkasnya. |dk

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :