Jakarta, Info Breaking News - Polda Metro Jaya dan Polres Metro Tangerang Kota, telah menangkap satu tersangka kasus penembakan terhadap seorang ibu bernama Saripah, di Jalan Rasuna Said RT 04 RW 01, Kelurahan Pakojan, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Tersangka berinisial R alias M ditembak mati karena melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri ketika dibawa menunjukan lokasi perampokan lain.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, penyidik Polres Metro Tangerang dibantu Polda Metro Jaya langsung melakukan penyelidikan pasca-kejadian penembakan terhadap Saripah.
"Kami kumpulkan data-data yang ada dengan modus yang berbeda-beda. Kita analisa, dan kita tidak hanya di Jakarta saja, kita cari sampai luar Jakarta, sampai kita ke Lampung dan Pekan Baru. Akhirnya kita menemukan ada satu tersangka dengan inisial R alias M," ujar Argo, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/7).
Dikatakan, pelaku sempat bersembunyi di sebuah rumah di Pekan Baru, dan rencananya akan melarikan diri ke Medan, Sumatera Utara.
"Tapi anggota Polda Metro Jaya lebih cepat duluan menangkap sebelum dia berangkat ke Medan. Akhirnya, kita bisa menangkap pelaku R alias M ini," ungkapnya.
Sejurus kemudian, penyidik membawa tersangka R ke Polda Metro Jaya. Setelah dicek datanya, ternyata R merupakan penjahat kambuhan dan baru saja keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Tangerang terkait kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor).
"Kemudian, kami data kembali ternyata yang bersangkutan ada lima laporan polisi terkait Curanmor, di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Jadi dia residivis, kemudian dia kembali mencuri kendaraan bermotor yang terdata sudah lima kali," katanya.
Argo menuturkan, penyidik selanjutnya membawa tersangka R untuk menunjukan lokasi atau tempat dimana yang bersangkutan melakukan kejahatan lainnya.
"Pada saat dibawa penyidik untuk menunjukan lokasi-lokasi lain, tersangka ini berbelit-belit. Kemudian di salah satu TKP yang ingin ditunjukkan, di daerah Tangerang, tersangka ini diapit dua anggota. Lalu dia berusaha mengambil senjata anggota yang ada di sampingnya. Dia sempat loncat, lari, kemudian kami ambil tindakan tegas dan terukur (tembak mati). Jangan sampai nanti anggota menjadi korban," jelasnya.*** Buce.