Penulis: Hotman J Lumban Gaol (Hojot Marluga)
Sihar P Hamonangan Sitorus |Foto; red |
NIAS,- Dikutip dari website djarot-sihar.com, Berikut ini Profil Singkat Calon Wakil Gubernur pendamping Djarot Saiful Hidayat pada Pilgubsu 2018 mendatang.
Nama: Dr Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus Pane, BSBA, MBA
Tempat/Tgl Lahir: Jakarta 13 Juli 1968
Istri: Patricia Ferrari Juanita Siahaan
Anak: Gabariel Sitorus Pane dan Gamaliel Sitorus Pane
Pendidikan: SD Jakarta, lulus 1981 SMP Jakarta, lulus 1984 SMA Jakarta, lulus 1987 Bachelor of Science in Businees Administration University of Arizona, Tucson, AZ, USA, 1991 Master of Businees Administration Creighton University Ohama, NE, USA, 1993 Program Diploma Busnees Economic, Strathclyde University, Glasgow, 1998 Doctor of Businees Adminitration, Manchester Businees School, Manchester, UK, 2005
Pengalaman Pekerjaan: PT Freeport Indonesia, 1993-1995 PT Bursa Efek Jakarta, 1995-1997 Entrepreneur, 1997-sekarang Direktur Lembaga Peduli Hutan Indonesia, 2008-sekarang.
DR. Sihar P.H Sitorus BSBA, MBA adalah "Pengusaha yang Peduli Persepakbolaan dan Kesejahteraan Rakyat Indonesia".
Namanya tak asing di mata pencinta sepak bola di negeri ini. Ganteng, intelektual, berjiwa filantropis, murah senyum dan ramah. Itulah kesan pertama saat berjumpa dengan Sihar Sitorus.
Berjumpa dengan pria energik dan supel ini membuat lawan bicaranya enggan berlalu dari hadapannya tatkala berbincang dengan lawan bicaranya. Itulah Sihar dalam membangun komunikasi.
"Cakap berbicara dan telaten juga mendengar. Hebat secara akademis dan sarat pengalaman sebagi pegusaha, sekaligus punya kepedulian sosial."
Alih-alih membuat apa pun yang ditanyakan padanya, selalu dijawabnya dengan menarik. Pria kelahiran Jakarta, tanggal 12 Juli 1968, pernah menjadi ketua umum salah satu Tim Indonesia yang dikenal di era ke'emasan PSMS Medan.
Kecintaanya terhadap sepak bola-lah yang membuatnya sudi menggelontorkan dana besar demi tim yang dia cintai sejak kecil.
Selain itu, dia mendirikan tiga klub yakni Medan Chiefs Deli Serdang dan Pro Titan, dan Nusaina Fans Club (FC). FC tersebut karena keprihatinanya juga terhadap persepakbolaan negeri ini. Keseriusannya pada sepakbola dibuktikannya dengan menggelontorkan dana besar tadi, dan fokus.
Termasuk saat membangun PSMS Medan agar tetap ikut berlaga di Indonesia Super League (ISL), tak sedikit dana yang dia keluarkan. Maka, kalau ditanya berapa orang pengusaha Indonesia yang memberikan perhatiannya pada persepakbolaan? Tentu tidak banyak orang. Hanya hitungan jari. Sihar-lah salah satunya.
Dialah pengusaha yang cinta kemajuan persepakbolaan Indonesia. Nama lengkapnya adalah: Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus. Sihar dalam bahasa Batak diartikan, terang, pembawa terang. Pangihutan diartikan orang yang patut diikuti, itu artinya pemimpin. Lalu, Hamongan diartikan, winner atau orang yang selalu menang. Margarnya Sitorus.
Orang yang baru kenal dia terkesan sosok pendiam. Padahal, kalau dia bicara akan selalu asik diajak diskusi, apalagi soal bola. Pokoknya, mantan anggota komite eksekutif (Exco) PSSI ini punya ide-ide cemerlang, yang sangat tepat soal persepakbolaan Indonesia.
Bagi Sihar, sebagai pemilik beberapa klub ini sangat peduli dalam pengembangan bakat anak-anak muda negeri ini. "Bakat dari anak muda Indonesia harus terus digarap," katanya.
Kecintaannya pada sepakbola, tidak hanya berteori tetapi mengaplikasikan langsung di lapangan.
Bergerak, konsisten pada tujuan "demi kemajuan bangsa." Baginya, bakat dan dunia pemuda harus disentuh. Bagaimana menghubungkan dunia bisnis dengan dunia kreatif?
"Bakat muda akan ditemukan tokoh-tokoh kreatif dengan para insan yang tertarik terjun di industri apa saja. Memancing kelahiran ide-ide yang baru, tapi juga mencari berbagai inovasi yang diharapkan mampu merevitalisasi menjadi industri sekaligus," ujarnya.
Spirit entrepreneur
Menjadi entrepreneur adalah salah satu keinginannya sejak dulu. Bagi Sihar lebih banyak orang menjadi entrepreneur malah meningkatkan jumlah dan kualitas kesejahteraan masyarakat.
"Entrepreneur meningkatkan kemajuan bangsa dan negara. Karena itu perlu daya saing suatu Negara, sangat dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas entrepreneur anak-anak bangsa itu sendiri."
Sebagai seorang entrepreneur dia peka akan bakat. Feeling begitu kental mengetahui bakat para pemain bola. Hal ini terbukti saat dia masih menjadi pemilik PSMS Medan. Salah satu contohnya, dia mengintrusikan kepada pelatih PSMS Medan, waktu itu, untuk selalu menempatkan Oktovianus Maniani sebagai starter di setiap laga yang dilakoni PSMS Medan, baik Home maupun Away.
Hasilnya? Terbukti mujarab. Sekarang, Oktovianus tumbuh menjadi seorang pemain sepak bola yang terkenal dan luarbiasa hebat. Itu semata-mata karena Sihar melihat ada talenta di diri Oktovianus.
Sihar adalah sosok orang yang peduli, bukti konkret pengembangan pemain bola muda di Indonesia. "Bakat-bakat muda ini dapat dimaksimalkan sebagai generasi penerus. Yang penting bukan berapa skornya. Tapi, bagaimana mengambil manfaat dari laga melawan tim yang punya nama besar dan berpengalaman tampil di level elite," ujar Pendiri dan Direktur Utama PT Togos Gopas, ini.
Pelajaran selanjutnya, menurutnya adalah masih gugupnya para pemain dalam mengantisipasi umpan silang dan bola rebound.
"Ini penyakit mayoritas klub-klub Indonesia, bahkan timnas. Para pemain Indonesia sering panik saat menghadapi pemain yang memiliki postur tinggi besar dan kesulitan mengantisipasinya saat ditekan lewat umpan silang," katanya.
"Permainan kolektif dan butuh kesepahaman satu sama lain. Mental dan psikologi para pemain sangat menentukan di lapangan. Para pemain kita sebenarnya punya keberanian, tinggal mentalnya saja harus terus dipupuk," ujar Doctor of Businees Adminitration, Manchester Businees School, Manchester, UK, 2005, itu.
Lalu bagaimana melakukan tekanan saat kehilangan bola dan memanfaatkan kelemahan lawan? Bagi Sihar, bermain bola itu tak cukup hanya bermodal skill individu. Soal daya bertarung adalah soal mental dan beban psikologis ketika berhadapan dengan pemain dan klub yang punya nama besar. Pemain Indonesia mayoritas bertubuh mungil, tapi secara skill sebenarnya cukup menjanjikan, katanya.
Tim Ahli Jokowi-JK
Selain bidang usaha, dan terlibat penuh dalam pengembangan persepakbolaan, dia juga terlibat dalam politik. Sekali lagi, atas kerinduan untuk Indonesia Hebat.
Sihar mau terjun mengurusi persepakbolaan dan juga ikut terjun di bidang politik semata-mata karena kepedulian. Keterlibatannya dalam politik bukanlah hal baru, dia bukan pendatang baru di bidang politik. Sebelumnya dia merupakan tokoh dari partai Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN). Partai yang didirikan ayahnya, Darius Lungguk Sitorus, pengusaha nasional.
Baginya, setiap orang yang ingin terjun di bidang apa pun, harus jelas maksud dan tujuannya. Begitu juga ketika Sihar mengembangkan sepak bola, menjadi pengusaha dan memasuki politik, dia jelas mempunyai tujuan untuk memperjuangkan Indonesia makin maju.
"Indonesia sudah 69 tahun merdeka, dan reformasi sudah 15 tahun, namun msyarakat masih dihadapkan dengan berbagai persoalan mendasar. Kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia. Meski pemerintah mengklaim berhasil menurunkan angka kemiskinan. Faktanya penderitaan rakyat malah semakin menjadi," ujarnya.
Itu sebab, Sihar mengerti harus terlibat dalam mengawal kebijakan dengan masuk ke pentas politik. Sebenarnya, di tahun 2009 Sihar mencalonkan diri menjadi anggota legislatif dari partai PPRN.
Suaranya berjubel, dia sebenarnya terpilih menjadi anggota DPR-RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara II. Tetapi, karena partainya tidak lolos PT di KPU akhirnya harus menerima tidak duduk di kursi anggota dewan. Di Pemilu 2014 lalu, Sihar dipercaya menjadi Juru Kampanye Nasional. Sihar ditunjuk Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebagai salah satu dari 120 tokoh-tokoh PDI Perjuangan.
Demikian juga pemilihan presiden (Pilres) kali ini, mantan Anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) itu, dinilai layak menjadi juru kampanye yang bisa mendulang suara untuk kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Sihar dipercaya menjadi tim sukses. Sebagai tim kampanye Jokowi-JK di Badan Pemenangan Pemilu Presiden yang terdaftar di KPU, Sihar menjadi Tim Ahli bersama-sama: Sukardi Rinakit, Andreas Pareira, Arie Sumarmo, Arief Budimanta, Ady Prasetyono, Heri Achmadi, Ida Fauziah, M Prakosa, Muhtosim Arief, Musdah Mulia, Pataniari Siahaan, Rizal Sukma, Syaifullah Mashum, Sakti Wahyu Trenggono, dan Silverius Sonny.
Sebagai anggota tim kampanye nasional Jokowi-Jusuf Kalla (JK) dia dan tim terus mengupayakan kampanye seluas-luasnya pada masyarakat. Dan terus mengamati perkembangan kampaye Jokowi-JK baik di media maupun secara langsung. Apa kekurangan dan apa kelebihan. Termasuk saat debat kandidat presiden kemarin misalnya, Sihar menilai dalam debat kedua antarcapres dimenangkan oleh Jokowi.
Menurutnya, skor debat adalah 4-2.
"Skornya 4-2 untuk Jokowi. Saya lihat ada 4 poin penting yang sangat mendasar dari Jokowi untuk mengurus negara ini," ujarnya.
Dia menilai, pemaparan 4 poin tersebut salah satunya adalah Jokowi melihat pembangunan manusia yang penting dan luas. Sihar menambahkan, dalam hal ini ada perubahan cara pandang dari Jokowi untuk menyelesaikan masalah-malah mendasar di negeri ini sehingga tidak ada lagi pengalokasian anggaran yang tidak tepat.
"Sikap Jokowi dalam memfasilitasi seluruh elemen di bangsa ini cukup bagus. Jokowi memberikan fasilitas untuk mempermudah dan meningkatkan produktifitas," tambahnya.
"Jokowi saat memaparkan visi-misinya lebih mengutamakan ekonomi kerakyatan untuk menyejahterakan bangsa ini. Di mana Sumber Daya Manusia (SDA) akan terus ditingkatkan untuk membentuk ekonomi mandiri," ujarnya. (red)