News Internasional, India - Kejadian menyeramkan terjadi di Distrik Tirunelveli, India. Seorang pria nekat membakar dirinya di tengah kota. Pria itu bernama Esakkimuthu. Tidak tanggung-tanggung ia mengajak serta istri dan anaknya dalam aksi bakar diri tersebut.
Penyebab tindakan nekat pria ini adalah karena tak tahan akan kejaran renternir yang selalu menagih hutang-hutangnya.
Aksi nekat Esakkimuthu ini terjadi di tengah hari tepat di depan kantor 'Kanduvetti' atau istilah renternir dalam bahasa India. Seperti telah dikatakan sebelumnya, pria ini melakukan aksinya dengan membawa serta istri, Subbulakshmi dan dua anaknya, Mathiasaranya (4) dan Akshayabaraniya (2).
Esakkimuthu mengguyur tubuhnya serta istri dan anaknya. Kemudian ia memeluk Esakkimuthu memeluk keluarganya itu lalu menyulutkan api.
Dikabarkan bahwa warga merasa kesulitan memadamkan api dan butuh 15 menit hingga api benar-benar padam. Istri dan kedua anaknya tewas. Keadaan Esakkimuthu pun dilaporkan sedang krisis.
Menurut penuturan adik Esakkimuthu, Gopi, yang dilansir dari media India, Deccan Chronicle, Selasa 25/10/17, Esakkimuthu memang mengalami masalah ekonomi.
Sehari-hari Esakkimuthu bekerja sebagai pekerja serabutan dengan gaji perhari. Gopi mengakui Esakkimuthu memang berhutang sebesar Rp 29 juta pada renternir.
Masalahnya Esakkimuthu mengaku telah ditipu oleh renternir bernama Muthulakshmi. Ia baru menyadari bahwa uang yang ia pinjam ternyata berbunga 100%, dengan kata lain ia harus mengembalikan dua kali lipat.
Esakkimuthu telah mengadukan masalah ini ke kepolisian, namun polisi menuturkan bahwa hal tersebut bukanlah tindakan kriminal. Gagal mendapatkan pembelaan dari polisi, Esakkimuthu menggugat renternir tersebut pada pengadilan.
Pernyataan pengadilan yang terlontarpun sama dengan polisi sebelumnya. Akhirnya Esakkimuthu merasa depresi karena tidak dilindungi oleh negaranya. Ia pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dan istri juga anaknya.
Menurut Daccan Chronicle, peristiwa ini akhirnya dapat membuka mata pemerintah setempat dan akan diusut persoalan penipuan oleh renternir.