Jaga Budaya Gotong Royong Sebagai Warisan Leluhur Indonesia

Penulis : Hendra
Kamis 26 Oktober 2017 

Probolinggo,KraksaanOnline.com - Budaya gotong royong di tengah masyarakat merupakan salah satu kekayaan budaya warisan leluhur yang hanya dimiliki bangsa Indonesia. Namun saat ini budaya ini sudah mulai luntur, khususnya di masyarakat perkotaan yang cenderung individualis.

Sebagai upaya mengistiqomahkan budaya gotong royong tersebut, di Desa Sidomulyo Kecamatan Kotaanyar, Kamis (26/10/2017) diselenggarakan kegiatan gotong royong masyarakat bersama Bupati Probolinggo Hj P. Tantriana Sari, SE.

Melalui kegiatan rutin tersebut Bupati Tantri mengajak masyarakat agar kembali membudayakan warisan nenek moyang berupa gotong royong di tengah-tengah masyarakat. Sebab budaya gotong royong ini merupakan salah satu media silaturahim yang kemudian bisa menjadi perekat dan pemersatu masyarakat yang memiliki karakter beragam.

"Masing-masing warga tentu memiliki aktifitas yang berbeda baik tempat maupun waktu, mulai dari petani, pedagang, pegawai maupun wiraswasta. Dengan kegiatan gotong royong seperti ini, mereka akan saling bertemu dan bertegur sapa satu sama lain," ungkapnya.

Untuk mengistiqomahkan budaya leluhur ini Bupati Tantri berharap agar kegiatan gotong royong di Desa Sidomulyo ini diadakan minimal satu bulan sekali. Dengan adanya beberapa elemen masyarakat yang berkumpul dan bertemu seperti ini, maka diharapkan akan melahirkan ide-ide dan pemikiran cerdas untuk menyelesaikan suatu permasalahan di desa.

"Jadi kepala desa meskipun tidak sebanyak sekarang, minimal 200 orang namun rutin tiap bulan itu sudah sangat bagus. Misalnya gotong royong memperbaiki infrastruktur atau rumah warga yang kurang mampu," jelasnya.

Lebih lanjut Bupati Tantri menilai bahwa Desa Sidomulyo termasuk daerah yang kekurangan air bersih di saat musim kemarau seperti ini. Solusi yang tepat menurut istri H. Hasan Aminuddin ini adalah melalui jalan pemaksimalan fungsi tandon yang sudah dimiliki Desa Sidomulyo. Dimana sebelumnya tandon ini tidak berfungsi maksimal karena sumber airnya tidak lancar.

"Kekuatan DD (Dana Desa) atau ADD (Alokasi Dana Desa) itu terbatas. Jika masalah air ini menggunakan solusi pipanisasi tentu akan menyerap anggaran yang begitu besar, sehingga permasalahan lain yang juga tak kalah penting tidak akan bisa diselesaikan juga," tegasnya.

Aspirasi masyarakat lainnya yang diperhatikan Bupati Tantri adalah salah satu dusun di Desa Sidomulyo yang masih belum dialiri listrik. Menurutnya, pihaknya saat ini bersama PLN sedang memprioritaskan di 16 dusun lainnya yang tersebar di wilayah Kabupaten Probolinggo.

"Untuk Dusun Asemkajar dengan 44 KK yang belum teraliri listrik itu harap bersabar dulu. Segera setelah dusun-dusun di desa lainnya yang sedang dikerjakan itu rampung, maka selanjutnya akan diarahkan ke Dusun Asemkajar," pungkasnya.

Kegiatan yang dihadiri oleh sejumlah Kepala OPD, Forkopimka Kotaanyar, seluruh kepala desa dan masyarakat ini diawali dengan pelayanan kesehatan ternak sapi dengan menyuntikkan cairan vitamin oleh Bupati Tantri. Selanjutnya dilakukan dengan peninjauan beberapa produk UKM yang dihasilkan masyarakat Kecamatan Kotaanyar.

Dalam kegiatan yang disemarakkan dengan penampilan Tari Kiprah Glipang ini, Bupati Tantri juga menyerahkan beberapa bantuan mulai dari bantuan lansia, sembako, sertifikat kursus pra nikah, bantuan benih jagung dan padi hingga bantuan berupa buku tulis dan buku gambar untuk siswa miskin. (dra)


//
Editor : fir

Subscribe to receive free email updates: