Kabupaten Muna Belajar Pengembangan Bawang Merah

Penulis : Dimaz Akbar
Kamis 08 Juni 2017



PROBOLINGGO,Kraksaan-Online.com - Keberhasilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo dalam melakukan pengembangan tanaman bawang merah merangsang keingintahuan dari daerah lain untuk melakukan studi banding. Rabu (7/6/2017), rombongan Komisi II DPRD Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara datang ke Probolinggo untuk studi banding. 

Rombongan sejumlah 6 (enam) orang itu dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Muna Mukmin Naini. Mereka diterima oleh Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto di ruangR pertemuan Jabung 1 Kantor Bupati Probolinggo.

Tampak pula Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari serta perwakilan dari Bappeda, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan Bagian Pemerintahan.

Ketua DPRD Kabupaten Muna Mukmin Naini mengungkapkan, selain menjalin silaturahim, kedatangannya di Kabupaten Probolinggo untuk menimba ilmu terkait pengembangan tanaman bawang merah yang dilakukan Pemkab Probolinggo.

"Bawang merah merupakan salah satu kebutuhan lokal yang sangat besar. Kami ingin mengetahui kebijakan yang dilakukan oleh Pemkab Probolinggo dalam pengembangan tanaman bawang merah. Idenya kami akan membuat demplot lokasi tanaman bawang merah di Kabupaten Muna," ungkapnya. 

Sementara Anung Widiarto menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan rombongan Komisi II DPRD Kabupaten Muna untuk berkunjung ke Kabupaten Probolinggo. Studi banding ini merupakan salah satu bentuk silaturahim untuk saling bertukar informasi, sharing dan kemitraan untuk kemajuan kedua daerah. 

"Sekitar 74% masyarakat Kabupaten Probolinggo berprofesi sebagai petani. Alhamdulillah, hingga saat ini pengembangan tanaman bawang merah di Kabupaten Probolinggo terus meningkat," ungkapnya.

Sedangkan Kepala DKPP Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari menyampaikan bahwa harga bawang merah itu fluktuatif. "Jika produksi melimpah maka harga turun. Kalau harga mahal maka bawang merah banyak yang rusak," katanya.

Menurut Hasyim, Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu sentra penghasil bawang merah di Pulau Jawa selain Nganjuk dan Brebes. Hanya saja bawang merah yang dihasilkan Kabupaten Probolinggo lebih pedas dan mengkilap.

"Bawang merah merupakan tanaman nenek moyang Kabupaten Probolinggo. Bawang merah sudah ada sejak dahulu karena didukung oleh kencangnya angin Gending. Situasi ini mendukung hama penggerak daunnya terbawa angin dan tidak bertelur di daun," jelasnya.

Hasyim menerangkan bahwa sentra tanaman bawang merah di Kabupaten Probolinggo berada di Kecamatan Gending, Dringu, Leces, Tegalsiwalan, Banyuanyar, Maron, Krejengan, Pajarakan, Kraksaan dan Sumberasih.

"Luas areal tanaman bawang merah di Kabupaten Probolinggo mencapai 6.299 hektar dengan total produksi mencapai 29.102 ton dan produktivitas 8 ton per hektar. Saat ini harga jual di pasaran mencapai antara Rp 18.000 hingga 23.000 per kg," pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan tukar menukar cenderamata berupa pelakat lambang kedua daerah oleh Mukmin Naini dan Anung Widiarto. Selain itu juga diisi dengan sesi dialog yang membahas seputar pengembangan tanaman bawang merah di Kabupaten Probolinggo. (maz)


Editor : Riska 

Subscribe to receive free email updates: