Pemerintah Akan Cabut Ijin Importis Daging Sapi Yang Nakal

Jakarta, infobreakingnews - Untuk menjaga pasokan dan menstabilkan harga daging sapi menjelang hingga sesudah bulan Ramadan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kemtan) dan Kementerian Perdagangan (Kemdag) bersepakat akan mencabut izin para importir yang telah mendapatkan rekomendasi impor namun lamban.
Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi ketersediaan pangan dan stabilitas harga menjelang hari-hari besar keagamaan nasional khususnya bulan Ramadan di Kantor Pusat Kemtan, kemarin.  Rapat ini dipimpin Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita.
Mentan menegaskan untuk menjaga stok daging sapi sebelum hingga sesudah bulan Ramadan, Kemtan dan Kemdag telah menyepakati beberapa langkah strategis. Di antaranya, mencabut izin bagi importir yang tidak tepat waktu dan memasukkannya dalam daftar hitam (black list) terkait impor sapi bakalan. Kemudian, khusus untuk impor daging beku dievaluasi, bagi importir yang realisasinya rendah (di bawah 20 persen) izin dicabut, kecuali importir pemula.
"Selain itu, bagi perusahaan yang realisasi impor yang nol langsung dicabut izinnya. Dengan upaya ini, kita pastikan stok daging sapi terus tersedia sehingga tidak terjadi gelojak kekurangan stok daging sapi," paparnya.
Stok daging sapi saat ini yang dimiliki pemerintah mencapai 40.000 ton. Ke depan, pemerintah berharap akan menambah lagi stok tersebut sehingga mencapai 50.000 ton. Sementara kebutuhan daging sapi untuk bulan Ramadan hanya 30.000 ton. Oleh karena itu, stok tersebut sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan.
"Soal harga, maksimal Rp 80.000 per kg, bahkan ada yang jual Rp 70.000 hingga Rp 75.000 per kg, yang terpenting tidak boleh ada yang menjual melebihi Rp 80.000 per kg," katanya.
Enggartiasto mengungkapkan selain mencabut izin para importir yang lamban realisasi impor, Kemdag akan mengeluarkan kebijakan yakni Peraturan Menteri Perdagangan mengenai wajib lapor para distributor untuk melaporkan data stok di masing-masing gudang yang dimiliki.
Stok pangan termasuk daging sapi yang ada di gudang distributor tersebut merupakan stok yang setiap saat siap dilemparkan ke pasar untuk menetralisasi jika ada penimbunan dan upaya-upaya spekulasi.*** Ira Maya.

Subscribe to receive free email updates: