Racun Hakim Sianida Binsar Gultom Mengemban Tugas Baru Di Pengadilan Tinggi Banten

Hakim Tinggi Dr.Binsar Gultom, SH MH,  bersama Pemimpin Umum Media Digital Online Breaking News Grup, Emil F Simatupang
Jakarta, Info Breaking News - Nama hakim Dr. Binsar Gultom, SH MH mencuat bagaikan Bima Sakti yang mendapat ilmu mandraguna dari Shang Ihyang Widi, pada dunia pradilan yang menggemparkan seantero jagad akibat pada persidangan kasus racun sianida yang menelan korban seorang Mirna anak kesayangan seorang konglongmerat di PN Jakarta Pusat, ditayangkan sejak awal hingga putusan 20 tahun dibacakan secara life oleh sejumlah stasiun TV domestik maupun luar, karena modus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang wanita cantik bernama Jessica Wongso, yang  memang sangat berdarah dingin nyrais mengundang rasa kagum serta kebencian yang tercampur akibat dinginnya wajah tanpa dosa dihadapan persidangan yang memakan waktu hampir 4 bulan sampai tengah malam buta disaksikan oleh jutaan pemirsa.

Namun wajah dingin tanpa dosa Jessica itu akhirnya dihancurkan oleh seorang Binsar, hakim yang kini baru saja menyelesaikan tugasnya sebagai hakim tinggi di PT. Babel, dan kini Binsar dipromosikan ke Pengadilan Tinggi Banten.

Bersama Binsar ikut juga dua rekannya dimutasikan ke PT yang lebih berkelas sebagai hakim tinggi, mereka adalah Dr Hj Nur Aslam Bustaman SH MH, Hasiyamah Destiawati SH MH.

Cukup terharu juga suasana perpisahan  tiga hakim tinggi itu pada Kamis (9/5/2019) di aula gedung PT setempat, sekaligus saat itu pun dilanjutkan pula dengan acara buka bersama.
Acara Pelepasan Alih Tugas tiga hakim itu dihadiri langsung oleh ketua PT Babel, Kornelis Sianturi SH MH beserta para hakim tinggi lainnya termasuk para pegawai dan jajaran di lingkungan institusi PT  Babel .

Binsar Gultom seorang hakim tinggi dalam sambutanya mengaku merasa sangat senang selama bertugas di PT Babel, bahkan dirinya pun merasa bahagia selama bertugas menjadi hakim tinggi di Babel justru dirinya mendapatkan kesempatan dapat menempati rumah dinas khusus hakim tinggi PT Babel.

Alasannya, lantaran selama ia menempati rumah dinas hakim tinggi itu banyak kenangan yang sulit untuk dilupakanya, sebab rumah dinas yang didiaminya selama ini justru kini telah dirawat menggunakan uang pribadinya, bahkan kondisi kondisi rumah dinas yang ditempatinya itu kini telah berubah menjadi nuansa asri.
"Tolong dirawat rumah dinas itu jika nanti ada yang penghuninya. Sebab rumah dinas itu kini banyak tanaman bunga atau tanaman hias yang telah saya tanami dan rawat," pesan hakim yang dulu sempat popular saat menangani perkara kasus Kopi Sianida.

Selain itu, hakim yang akrab disapa dengan sebutan BG ini pun lagi-lagi berpesan kepada para hakim lainnya termasuk para pegawai di lingkungan PT Babel agar tetap peduli terhadap kondisi lingkungan kantor PT Babel.

"Seperti di dalam gedung kita ini terdapat sejumlah tanaman hias jadi mari dijaga dan dirawat agar kantor PT Babel terasa nyaman dan indah," ucap hakim penyuka tanaman bunga ini.

Sementara itu, ketua PT Babel Kornel Sianturi SH MH memberikan apresiasi yang setinggi-tinggi terkait pengabdian BG selama ia bertugas di PT Babel. Hal tersebut disampaikanya di sela-sela memberikan sambutannya saat acara berlangsung.

Apa yang dilakukan Binsar, sesungguhnya merupakan ironisnya sebuah keadaan yang sangat terbatas, karena memang dirasakan hampir dimana mana termasuk daerah terpencil seperti Labuan Bajo, dimana belum lama ini Ketua Mahkamah Agung Prof. Dr. H.M Hatta Ali SH MH, berserta jajarannya melakukan kunjungan kesejumlah pengdailan di Kupang dan Labuan Bajo, dan didapati keluhan betapa minimnya perumahan dinas bagi hakim yang ditempat tugaskan. 

Bahkan diketahui bahwa mahalnya sewa rumah pertahun di Labuan Bajo NTT nyaris sama dengan DKI Jakarta, ditambah mereka harus membeli air bersih untuk mandi dan keperluan hidup yang teramat mahal. sehingga sang maestro yang setahun lagi akan melepas jabatan nya sebagai orang nomor satu dibenteng terakhir keadilan itu, langsung memerintahkan agar tahun ini juga harus selesai 5 unit rumah dinas bagi hakim PN Labuan Bajo, yang selama ini nyaris tak mendapat perhatian dari Sekma sebagai otoritas pengadaan kelayakan bagi karyawannya.

Begitu juga halnya yang dirasakan Binsar Gultom yang belakangan dikenal paling keras menghantam kinirja KY itu, karena bagi Binsar melihat betpa hanya kantor saja yang dihiasi dengan cantik, tapi rumah para hakimnya sangat kumuh bahkan sangat berantakan dan tak memilkiki fasilitas yang layak.

"Padahal kan seorang hakim harus tenang dan layak segala jiwanya karena harus memperhitungkan keadilan bagi banyak orang dihadapannya." kata Binsar kepada Info Breaking News, Selasa (14/5/2019).

Hal itu juga yang sekarang akan dihadapi Binsar di PT. Banten harus kontrak rumah tempat tinggal agar betah bekerja setiap pagi,  menjadi "ironis" memang, karena  rumah dinas di PT. Banten hanya 8 unit, sedangkan hakim lebih dari 8 orang; sementara para hakim adhoc disediakan pemerintah anggaran rumah kontrak sebesar Rp 25 juta pertahun, tapi untuk hakim karier tdk pernah disediakan uang perumahan

Bah macam manapula kau inilah.....Janganlah begitu, segeralah lebih tanggap pihak Sek MA dan jajarannya lainnya, karena tak terbantahkan betapa dimasa mendatang semakin berat trugas para hakim karena semakin jahatnya para calon terdakwa yang sok suci duduk minta dikaksihani dikursi pesakitan. Nah klalo hakimnya tidur selalu tak pulas karena rumah yang minim fasilitasnya, pastilah akan berdampak pada konsentrasi jiwa saat dipacu kerja.  *** Emil F Simatupang.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :