Sering Diterpa Skandal, Posisi Mark Zuckerberg Terancam Digulingkan


Jakarta, Info Breaking News – Setelah setahun belakangan ramai diterpa skandal privasi, beberapa investor jaringan media sosial Facebook dikabarkan ingin pendiri serta CEO Mark Zuckerberg untuk turun dari jabatannya.

Seperti yang dilaporkan Digital Trends, bendahara negara bagian Illinois, Rhode Island dan Pennsylvania beserta New York City Comptroller pada hari Kamis (18/10/2018) waktu setempat mengajukan proposal pada dewan untuk menurunkan Zuckerberg dari posisinya.

Dalam proposal tersebut,  Zuckerberg yang kini menjabat sebagai chairman dan CEO Facebook diminta melepaskan jabatannya sebagai chairman agar posisi itu dapat diisi oleh orang yang tidak juga menjabat sebagai CEO.

Grup tersebut bahkan memberi contoh beberapa perusahaan teknologi lain yang posisi chairman dan CEO-nya dipegang oleh orang yang berbeda, seperti Twitter, Google, Microsoft, dan Apple. 

Tak hanya pemegang saham, upaya tersebut dinilai juga dapat menguntungkan para pegawai dan pengguna Facebook juga demokrasi Amerika Serikat. 

Pengajuan proposal ini didasarkan pada beberapa kontroversi meliputi Facebook termasuk skandal penjualan data pengguna Cambridge Analytica dan interfensi Rusia dalam pemilu AS.

Lebih lanjut, dokument tersebut turut menyebut bahwa Facebook bertanggung jawab atas kekerasan yang terjadi di Myanmar, India dan Sudan Selatan. Tak sampai disitu, Facebook juga dituduh membiarkan para pengiklan tidak menyertakan kamu minoritas dan penyebaran hoaks. 

"Dewan direktur seharusnya menjadi pemeriksa tim manajemen bukan alat untuk mereka dan Chair yang mandiri memiliki peran penting untuk mencapai tujuan tersebut," kata bendahara negara bagian Pennsylvania, Jo Torsella.

"Inilah kenapa saya ikut serta dalam usaha ini, sehingga kita bisa membela para investor dan melawan kekuasaan korporat besar yang dimiliki Zuckerberg dan ancaman yang dia berikan atas nilai pemegang saham." imbuhnya. ***Nadya

Subscribe to receive free email updates: