PAJARAKAN,KRAKSAANONLINE.COM – Polres Probolinggo menggelar tabligh akbar bersama Ustadz Yusuf Mansur serta ulama dan masyarakat Kabupaten Probolinggo, Senin (21/5/2018) sore. Tabligh Akbar ini mengambil tema Dengan Memperingati Hari Bhayangkara ke-72, Kita Rajut Kebhinnekaan Menuju Pemilukada Serentak 2018 Aman dan Damai.
Kegiatan yang diikuti oleh Kepala OPD, Forkopimka dan ratusan santri di Kabupaten Probolinggo ini dihadiri oleh Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si, Kapolres Probolinggo AKBP Fadly Samad, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Kav. Depri Rio Saransi, Ketua KPU Kabupaten Probolinggo HM. Zubaidi, Ketua Panwaslu Kabupaten Probolinggo Zaini Gunawan serta sejumlah ulama di Kabupaten Probolinggo.
Dalam sambutannya Kapolres Probolinggo AKBP Fadly Samad mengungkapkan berkaitan dengan HUT Bhayangkara ke-72, kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan dan mengingatkan insan Bhayangkara agar menyadari bahwa sudah mendapatkan amanah yang nantinya dimintai pertanggungjawaban dunia akhirat sebagai pengayom dan pelindung masyarakat.
"Rasa aman merupakan sebuah hal yang mutlak untuk mewujudkan masyarakat madani yang baldatun toyyibatun warabbun ghafur. Dengan kata lain kita diingatkan bhawa kita sudah mendapatkan amanah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Terkait dengan kebhinnekaan jelas AKBP Fadly Samad, masyarakat harus menyadari bahwa Indonesia merupakan negara yang beraneka ragam. Jika hal ini dikelola dengan baik maka akan menjadi sebuah kekuatan. Sebaliknya jika tidak dikelola dengan baik maka akan mudah dicerai berai dan dipecah belah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Kita menyadari saat ini banyak kejadian kebhinnekaan yang dilakukan untuk diganggu dan dipecah belah. Jangan sampai Indonesia hanya ada dalam sejarah. Apalagi beberapa minggu ini banyak kejadian ledakan bom. Sekali lagi saya tekankan teroris jangan diidentikkan dengan agama tertentu. Buanglah jauh-jauh hal itu. Karena Islam itu pada dasarnya rahmatan lil alamin. Tidak ada dalam Islam untuk menyakiti dan memfitnah," jelasnya.
Menurut Fadly Samad, Pilkada ini terdiri dari beberapa macam kepentingan sehingga mudah terjadi gesekan antar masyarakat. Jangan jadikan pilkada yang hanya 5 tahun sekali ini hanya untuk kepentingan sesaat. Namanya saja pesta maka harus ada keceriaan
"Mudah-mudahan pelaksanaan pilkada di Kabupaten Probolinggo bisa sukses. Nantinya terpilih pemimpin yang siddik, amanah, tabligh dan fatonah. Kesuksesan Pilkada dapat dilihat dari partisipasi masyarakat datang ke TPS besar dan sedikit terjadi pelanggaran. Jangan sampai hanya gara-gara kita beda pilihan dan pertemanan terputus," pungkasnya.
Sementara Ustadz Yusuf Mansur menyampaikan bahwa ketika kita menginginkan sebuah impian sangatlah mudah. Dimana seseorang harus melakukan permainan pikiran, permainan rasa dan permainan kata-kata.
"Jika hal tersebut dijalankan dengan baik, Insya Allah dia akan mendapatkan ide pikiran, rasa dan kata-kata. Mudah-mudahan kita akan mendapatkannya dengan baik jika pikiran, perasaan dan kata-katanya sudah didapat dengan baik pula," ungkapnya.
Menurut Ustadz Yusuf Mansur, semua itu harus dilatih dengan baik dan instrumennya sudah ada dalam Al Quran, dzikir dan hadits Rasulullah SAW. Sehingga permasalahan yang kemungkinan muncul adalah perasaan yang sebenar-benarnya berupa dzikir dan doa. Oleh karena itu banyak-banyaklah bersyukur dengan apa yang sudah kita dapatkan selama ini.
"Yakinlah dan optimislah dengan apa yang kita inginkan. Maka niscaya dengan pertolongan Allah apa yang kita inginkan akan tercapai. Berbeda manakala setiap perkataan selalu mengeluh dan meratap. Ingatlah, perkataan itu bisa menembus batas, hal-hal yg bersifat teknis menjadi nomor terakhir. Oleh karena itu jangan bercanda dengan omongan kita. Karena kita tidak tahu omongan itu akan menjadi kenyataan. Karena ini menyangkut soal pikiran, rasa dan kata-kata," pungkasnya. (Zidni Ilham)