Pabrik Briket di Desa Jagong Terbakar, Kerugian Rp 1 Miliar

Kebakaran yang terjadi di pabrik briket Desa Jagong melahap habis 6 ton briket siap edar. (foto: dok-istimewa)
BLORA. Warga Desa Jagong, Kecamatan Kunduran, Rabu sore (11/4/2018) dikagetkan dengan kejadian terbakarnya pabrik briket arang milik Hasan (69). Pabrik yang letaknya tidak jauh dari SPBU itu tiba-tiba terbakar ketika karyawan hendak pulang kerja.

Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun di lapangan, awal kemunculan api diperkirakan pukul 17.00 WIB dari sebuah mesin oven pembakar briket yang ada di dalam pabrik.

Febri (30), salah satu karyawan, menceritakan bahwa sore itu dirinya bersama pekerja lainnya hendak pulang. Namun tiba tiba melihat ada oven yang terbakar dan berteriak meminta tolong sehingga mereka berusaha memadamkan api dengan air seadanya yang ada di pabrik.

"Baru pada pukul 17.30 WIB datang pemadam kebakaran dari Blora untuk membantu pemadaman api," ucap Febri.

Kapolsek Kunduran AKP Untung Haryadi saat dihubungi menerangkan bahwa proses pemadaman api berlangsung selama 3 jam. Tidak hanya dari Damkar Kabupaten Blora sa,a namun juga ada bantuan satu unit Damkar dari Pos Wirosari, Kabupaten Grobogan.

Pemadaman api dilakukan hingga pukul 20.00 WIB oleh Damkar Blora, BPBD Blora dan Damkar Grobogan. (foto: dok-istimewa)
"Ada briket sebanyak 6 ton di dalam pabrik, sehingga butuh waktu yang cukup lama untuk melakukan pemadaman. Tadi juga dibantu truk suplay air dari BPBD Blora. Untung bisa dilokalisir sehingga tidak meluas ke pemukiman warga," jelas AKP Untung Haryadi.

Menurutnya kebakaran ini diduga bermula dari pipa baja pada oven yang mengalami kebocoran sehingga menyulut api dan membakar oven beserta tumpukan briket yang ada di dalam pabrik.
"Setelah dilakukan penyelidikan tidak ada tindak pidana kejahatan. Diduga, penyebabnya adalah saluran pipa baja yang digunakan untuk oven briket bocor selanjutnya api langsung membakar briket tersebut," ungkapnya.
Akibat peristiwa ini, diperkirakan pemilik pabrik mengalami kerugian hingga Rp 1 miliar. Selain itu para pekerja tercancam akan menganggur sampai ada perbaikan pabrik kembali. (res-infoblora)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :