Kalianda, Kaliandanews - Bupati Zainudin mengharapkan (DPRD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Lampung Selatan Kabupaten untuk bisa bisa menyetujui penambahan modal Investasi pada bank lampung guna untuk pengembangan berbagai pembangunan di Lampung Selatan.
Foto: Bupati Lampung Sekatan saat menyampaikan sambutan |
Hal tersebut disampaikannya, saat rapat pembahasan 8 Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) dalam rapat Paripurna yang digelar aula rapat utama gedung dewan setempat, Senin (16/10) sore.
Dalam sambutannya Zainudin mengatakan, beberapa waktu lalu pemkab sudah melakukan penambahan Investasi pada Bank Lampung. Kendati demikian, ia mengaku mempunyai keinginan untuk menjadikan Kabupaten Lampung Selatan sebagai pemegang saham terbesar di Bank Lampung.
"Jangan takut menyertakan modal pada bank lampung, karena aset bank lampung cukup kuat dan cukup meyakinkan. Maka kita akan mampu mengembangkan badan usaha milik daerah kedepan dengan punya satu andalan dan sumber satu pembayaran yang cukup bisa untuk bisa menjadi keunggulan kita" Papar Zainudin.
Ia melanjutkan, saat ini usaha yang paling menjanjikan adalah menambah penyertaan modal pada bank lampung. Menurutnya dengan menambahkan modal yang semakin besar, lampung selatan akan menjadi pemegang saham tersebesar, sehingga nantinya akan menjadi pengendali saham atau saham mayoritas.
"Dengan modal yang semakin besar, sehingga apabila kita melakukan peminjaman untuk pengembangan seperti pembangunan RS pembangunan pasar modern atau Mal di lamsel. Maka insyallah itu bisa terealisasi apabila kita mampu membuka ruang investasi pada bank lampung. Insyallah jika tidak ada kendala seluruh anggota dewan bisa menyetujui itu semua" Harap Zainudin.
Lebih dalam Zainudin memaparkan, jika dilihat dari kacamata bisnis, bank lampung cukup prospektif dan provitable. Karena apabila dihitung secara persentase, dari penyertaan modal Lampung Selatan mendekati angka 3,6 - 3,8 persen perbulan keuntungannya.
"Jadi BEP nya kira-kira kurang dari 3 tahun penyertaan modal sudah BEP. Beberapa waktu lalu, modal kita lebih kurang 17,5 M, setiap tahun kita mendapatkan Deviden lebih kurang sedikit dari angka 17,5M, maka kalau dikalikan 2,8 bulan itu sudah BIP. Oleh krena itu kita jangan takut menyertakan modal kepada bank lampung" Pungkas Zainudin.
Sebagai catatan BIP (Break Even Point) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian). Sementara Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. (nz)