Para warga binaan Rutan Kelas IIB Blora mengikuti kegiatan ngaji bareng Pesantren Ramadhan, Selasa (6/6). (foto: dok-ib) |
Seperti yang tampak pada Selasa pagi (6/6) kemarin, sejak pukul 09.00 WIB ratusan warga binaan ini mulai berkumpul di Masjid At Taubah yang berada di dalam komplek Rutan. Satu persatu mereka masuk mengenakan baju koko bersarung dan mengenakan peci.
Kegiatan Pesantren Ramadhan diawali dengan sholat dhuha berjamaah dan dilanjutkan mengaji bersama secara berkelompok dengan didampingi para guru mengaji. Semua tampak antusias membaca Al Quran dengan duduk bersila saling berhadapan. Secara bergantian melakukan semakan kitab suci.
Kepala Rutan Kelas IIB Blora Jawa tengah, Blora Yhoga Aditya Ruswanto Amd IP SH M.Hum saat ditemui mengatakan bahwa selama bulan suci Ramadhan, semua warga binaan sejumlah 229 orang memang ngaji bareng selakyaknya di pondok pesantren.
Kegiatan Pesantren Ramadan di dalam Masjid At Taubah Rutan Blora. (foto: dok-ib) |
Menurutnya kegiatan ngaji bareng yang dikemas dalam kegiatan Pesantren Ramadhan ini merupakan salah satu upaya pencerahan rohani agar para warga binaan bisa benar-benar bertaubat sehingga setelah bebas dari rutan setidaknya bisa sholat dan mengaji. Siap bermasyarakat dengan baik dan santun.
"Ramadhan merupakan momen yang tepat, disaat para warga binaan menjalankan ibadah puasa mereka diberi kegitan mengenai agama supaya hatinya tersentuh sehingga tidak akan mengulangi perbuatannya," terangnya.
Menurutnya, kegiatan pensatren dalam rutan ini dilakukan sebagai tempat intropeksi diri bagi warga binaan serta menjadi titik balik bagi seluruh warga binaan, agar kedepan lebih baik.
Yhoga berharap dengan di lakukan kegiatan mengaji selama bulan ramadhan, para warga binaan bisa hidup dengan akhlak yang baik dan memiliki kepribadian yang baik dari pada sebelumnya.
Salah satu warga binaan rutan kelas II B Blora, Agus mengatakan dengan adanya kegaitan ini sangat menyenangkan, terlebih para warga binaan yang jenuh di blok kamar bisa secara rutin belajar membaca kitab suci.
"Seneng, semua warga binaan sangat antusias ikut program pondok pesantren rutan ini, tentu harapannya setelah keluar dari rutan nanti bisa lebih baik dan tidak mengulai perbuatan yang tidak baik. Kami sadar, yang kami lakukan kemarin itu sebuah kesalahan," akunya. (teg-infoblora)