Pemulis: Cahyo
08 Juni 2017
Jenis songkok yang diburu saat ini bermotif emas dan jaring. Muhammad Kamal, sudah mendirikan usaha pembuatan songkok tradisional sejak 19 tahun yang lalu, itu mengaku kewalahan memenuhi pesanan selama bulan Ramadan tahun ini, yang dipesan pelanggannya baik dari lokal dan luar daerah.
Dia mengungkapkan saat ini, jenis songkok bermotif emas dan jaring atau disebut full AC itu diminati para pelanggannya. Bahkan saat ini pelanggan bisa memesan melalui online.
Kisaran harganya cukup terjangkau,yakni mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 85.000 per buah, tergantung model dan jenis kain yang dipilih. Rata-rata dalam sepekan ketika bulan Ramadan kali ini, Kamal mengaku mampu meraup keuntungan hingga Rp5 Juta per pekannya.
"Kemarin habis kirim sebanyak 500 buah songkok ke Malang dan Jakarta, dua daerah itu memesan secara online. Pesanan reparasi juga banyak, selain itu memenuhi pesanan dari Banyuwangi,"uangkap Kamal, ketika ditemui di rumahnay yang dibuat produksi songkok, Kamis (8/6/2017).
Kamal mengaku jika pesana itu mengalir karena motif kopyahnya memang menarik dan bisa diterima oleh daerah disekitar Jawa Timur. Sebelumnya kata Kamal, dirinya sudah mempelajari dan melakukan trial and error untuk menganalisa kebutuhan pelanggan.
Ia mengaku dalam sehari mampu memproduksi hingga sekitar 200 buah songkok dengan berbagai motif yang disesuaikan pesanan yang masuk, bersama sejumlah karyawannya.
"Saya setiap Ramadan jelang Lebaran, selalu memsan songkok di sini, saya pesan yang model full AC, karena eneak dipakai. Di sini harganya terjangkau, kwalitas bagus,"ujar Moh Roby, salah seorang pemesan songkok.
Songkok bermerk Jadi Mas, buatan Kamal ini, juga laris manis dikalangan santri pondok pesantren dan pelajar. Mereka juga berdatangan memesan dan mereparasi songkoknya."Selalu memperbaiki dan memesan songkok di sini, karena bagus, dan hasilnya nayaman dipakai,"tutur Ahmad Husairi, seorang santri yang memsan songkok.
Songkok dengan bermacam warna, seperti warna merah biru, kuning dan hitam ini,membuat pelanggan terus berdatangan untuk memesan. Saat ini hasil karyanya dikenal secara luas dan tentu membawa nama produk asli Kabupaten Probolinggo bersaing dikancah regional dan juga nasional.(dic)
Editor: Firman