Penulis : Miftah
Rabu 07 Juni 2017
Kraksaan-Online.com - Semua ibu rumah tangga pasti mengenal yang namanya garam. Garam merupakan bahan penting untuk membuat makanan terasa lebih sedap, rasa asinnya membuat makanan menjadi lebih gurih. Di kehidupan sehari-hari sebenarnya ada 2 macam garam, yaitu garam dapur dan garam tabur. Garam dapur adalah garam yang berada di dapur dan waktu pemberiannya pada saat masakan sedang di masak di atas kompor atau semacamnya, sedangkan garam tabur adalah garam yang biasanya berada di meja makan dan pemberiannya pada saat masakan sudah jadi atau siap di nikmati. Banyak yang mengira kedua garam ini sama saja, tapi sebenarnya kedua garam ini sangat berbeda.
Kandunga pada garam sangat kaya akan mineral yaitu sodium, yodium, klorida, fluoride, asetat, sulfat, dan natrium klorida. Kandungan mineral yang terdapat pada garam sangat di perlukan oleh tubuh untuk menjaga fungsi saraf dan otot, membantu memelihara kelenjar tiroid, mencegah penyimpanan lemak secara berlebihan dan membantu memaksimalkan metabolism tubuh. Oleh sebab itu kita harus mengonsumsi garam setiap harinya dalam batas wajar. Dokter umum dari Cambridge, Dr. Mike Knapton, mengatakan ambang batas konsumsi garam yang disarankan per hari ialah 6 gram. Sehingga kita tidak boleh mengonsumsi garam lebih dari itu per harinya dan tidak boleh kurang dari 3 gram.
Apa yang membuat garam dapur dan garam tabur sangat berbeda ? Pada garam dapur proses memasukkan garam biasanya saat memasak, garam yang dimasukan pada proses memasakan akan mengalami proses penguapan sehingga berbagai mineral seperti klorida, asetat, fluoride, dan sulfat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh akan ikut menguap dan hilang, sehingga pada masakan hanya akan tersisa rasa asin dari kandungan sodium dan sedikit kadar yodium. Banyak orang tidak mengetahui hal itu padahal mineral pada garam sangat bermanfaat bagi tubuh jika dikonsumsi dengan benar. Pada garam meja, garam dimasukan ke makanan saat makanan sudah siap santap, hal itu membuat kandungan mineral pada garam meja masih utuh sehingga tubuh dapat memenuhi kebutuhan mineralnya.
Pada penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, diketahui bahwa orang yang mengonsumsi garam meja 20 persen memiliki kualitas hidup yang baik dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi garam tabur. Hal ini karena kandungan mineral yang terdapat pada garam tabur dapat meningkatkan system imun dan membuat orang yang mengonsumsinya menjadi lebih kebal dari serangan penyakit
Pada orang yang mengonsumsi garam dapur rawan kena penyakit seperti darah tinggi karena pada garam dapur hanya terkandung sodium dan sedikit yodium akibat proses penguapan pada saat memasak, sehingga tubuh tidak bisa melakukan metabolisme secara sempurna karena kurangnya kandungan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan dan mengonsumsi garam dapur terlalu banyak. Pada dasarnya tubuh manusia mengandung 70 persen air, sedangkan sifat garam yang menyerap air, sehingga pada saat mengonsumsi garam yang berlebihan dan hanya memiliki kandungan mineral yang sedikit akan membuat tubuh kehilangan banyak air akibat penyerapan yang dilakukan oleh garam, membuat darah menjadi lebih kental dan menambah beban kerja jantung lalu akhirnya menyebabkan hipertensi
Sudah saatnya kita merubah pola hidup kita menjadi lebih baik melalui hal-hal kecil seperti ini. Dari cara mengonsumsi garam dapat membantu kita untuk memiliki kualitas hidup yang baik. Sehat adalah kewajiban sehingga kita harus menjaga sebaik-baiknya fungsi tubuh kita agar tidak menyesal kemudian hari.
Miftah
201510420311105
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang