Kepala Dinakikan Ir. Wahyyu Agustini sedang memeriksa kondisi daging ayam di Pasar Blora. (foto: dok-kominfo) |
Begitu masuk pasar, petugas langsung memeriksa daging dan ikan laut yang dijual para pedagang. Tim dipimpin langsung Kepala Dinakikan Ir. Wahyu Agustini SE, M.Si. Ia mengungkapkan bahwa pemerikasaan tidak hanya dilakukan selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran Idul Fitri 2017 saja, melainkan dilakukan secara periodik oleh petugas.
" Pemerikasan dilakukan secara periodik, ini untuk memastikan agar daging hewan dan ikan yang dijual aman dikonsumsi," jelasnya.
Bersama sejumlah petugas dan dokter hewan, Kepala Dinakikan Blora memimpin langsung dan mengunjungi kios penjual daging serta memberikan arahan agar tetap memperhatikan penjualan daging hewan dan ikan yang segar dan sehat.
"Khusus untuk penjual daging sapi, kami imbau untuk tidak menyembelih sapi betina yang masih produktif," tegasnya.
Selain itu, kepada penjual daging unggas (ayam/itik/angsa) dan ikan air tawar serta ikan laut diminta lebih teliti dan selektif untuk menghindari dugaan daging berformalin.
"Daging hewan yang sehat, baik daging ayam, sapi atau kambing, mempunyai ciri khas warna dan kekenyalan tersendiri, di antaranya warna merah dan tidak berlendir," tambahnya.
Dari hasil pemantaun, tim kesehatan hewan mengambil sampel daging untuk dilakukan pengujian laboratorium. "Hasilnya segera kamin sampaikan secepatnya," kata salah satu dokter hewan, Yoyon S, yang ikut dalam tim pemeriksaan daging.
Sementara itu, harga daging sapi di pasar Blora bertahan antara Rp 95.000,00 hingga Rp 105.000,00 per kilogram. Daging ayam kampung pada bulan Ramadhan tahun ini mencapai Rp 65.000,00 per kilogram. Sedangkan daging ayam potong mencapai Rp 33.000,00 per kilogram. (kominfo | ip-ib)