LOMBOK TENGAH, sasambonews.com, Baru dua
hari ditugaskan di Lombok Tengah, Kasat Reskrim,AKP. Rafles Girsang langsung tancap gas, menyelesaikan berbagai kasus yang sudah menumpuk. Saat ini, salah satu prioritasnya adalah pengungkapan kasus curat, curas dan curanmor atau yang lebih dikenal dengan 3C.
Rafles mengatakan, laporan kasus 3C yang masuk setiap harinya cukup banyak, yakni 4 sampai 6 laporan per hari.
Untuk itu, berbagai strategi akan mulai dijalankan. Selain mengandalkan patroli rutin dan razia kunang-kunang, penempatan personil di titik-titik rawan juga sangat diperlukan. Kedepan di setiap titik rawan akan ditempatkan beberapa personil. Bahkan pihaknya sangat berharap pembangunan pos jaga, khususnya di wilayah perbatasan. " Kalau pemerintah daerah bisa membantu, tentu akan semakin baik," kata Rafles.
Selain itu, minimnya lampu penerangan jalan juga menjadi pemicu tindak kejahatan.Sebab kondisi jalan atau lingkungan yang gelap akan memudahkan para pelaku untuk melancarkan aksinya. Sebaliknya hal itu akan menyulitkan aparat kepolisian dan masyarakat dalam memantau keamanan. " Penjahat itu seperti setan, senang dengan tempat gelap," ujarnya.
Sehingga kedepan, ketersediaan lampu penerangan jalan, harus diprioritaskan. Untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan, masyarakat diimbau tetap melaksanakan kegiatan siskamling. Hal tersebut juga harus mendapat dukungan penuh pemerintah. Pihaknya pun mengajak seluruh lapisan masyarakat di daerah ini tetap kompak memerangi kejahatan. Dalam hal ini pihaknya menegaskan tidak akan memberikan ampun terhadap pelaku kejahatan, bila perlu tembak di tempat. " Kalau tidak melanggar Hak Azazi Manusia (HAM) didor saja. Tapi kami dari kepolisian tentu punya prosedur yang jelas, tidak bisa asal tembak," pungkasnya. Wis