Mus Tomagola |
Meski himbauan itu bersifat larangan, namun masyarakat sepertinya tidak mengindahkan.
Saat ini sedang ramainya musim duren, dan para penjual duren setiap harinya beraktifitas di atas trotor yang terintegrasi dengan taman kota Masohi. Lokasi trotoar yang dipakai pedagang musiman itu, terletak di jalan Abdullah Soulissa, dekat Bundaran, Masohi.
Awalnya dengan modal himbauan, Sat Pol PP Malteng melakukan penertiban, bahkan mengarahkan para pedagang untuk berjualan diseputaran pelabuhan Ina Marina Masohi, namun karena para petugas hanya melakukan pengawalan, tidak konsisten para pedagang musiman itu kembali lagi berjualan di area yang sudah dilarang.
Pantauan media ini, pada sore hingga malam ini, Sabtu (8/4/2017), pedagang masih tampak menjajakan buah duren di Area larangan.
Sepertinya, langkah Pol PP dinilai hanya sebatas kelakar, padahal larangan menggunakan trotoar secara sepihak dan menggangu lalu lintas pejalan kaki, sudah diatur dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Kepala Pol PP Malteng, Mus Tomagola membantah, bahwa larangan berjualan di atas trotoar hanya sebatas sementara.
Ia mengkui, pihaknya harus melakukan koordinasi Lintas SKPD sebelum mengambil tindakan pelarangan.
"Kita sudah melarang mereka. Saya berbicara dari hati ke hati sampai tindakan penertiban, tapi mereka masih berjualan. Kita serius melakukan penertiban, bukan tidak serius, bukan hanya sebatas sementara. Namanya juga masyarakat awam, dikasih pengertian dibilang melarang, hak mereka berjualan, namun berjualan itu ada tempatnya, bukan diatas trotoar," tandas Tomagola, Masohi, Sabtu (8/4/2017).
"Memang kita harusnya melakukan koordinasi dengan pihak terkait sebelum ambil tindakan penertiban. Tapi kemarin, saya sudah melakukan pertemuan dengan Dinas Perindag, Lingkungan Hidup dan Dinas Perhubungan untuk menyikapi aktifitas para pedagang musiman itu," tambahnya.
Saat ini, rumput dan bunga taman sudah berantakan akibat aktifitas penjualan durian tersebut. Akankah pihak Pol PP akan lakukan penertiban lagi? kita tunggu saja.