Dimulai dengan rombongan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan dan Panglima Komanda Daerah Militer Jaya Mayor Jenderal Teddy Lhaksmana.
Keduanya datang bersamaan sekitar pukul 21.20 WIB ditemani Wakil Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono.
Setengah jam berselang, muncul Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Pensiunan jenderal yang dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo ini sowan ke kiai Ma'ruf sekitar pukul 21.45 WIB. Kedatangannya juga tak lama, hanya dua menit.
Malam itu, beranda rumah Ma'ruf juga didatangi Yenny Wahid, putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Yenny yang mengenakan pakaian serba ungu, datang 10 menit setelah Luhut.
Sowan para tokoh itu tentulah istimewa. Apalagi Ma'ruf tengah disorot usai memberi kesaksian pada sidang penistaan agama yang mendudukkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai terdakwa, Senin 30 Januari.
Saat itu, Ma'ruf sempat dicecar pertanyaan oleh Ahok beserta kuasa hukumnya. Kesaksian Ma'ruf bahkan memaksa Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penjelasan.
SBY disebut mendesak Ketua Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu segera mengeluarkan pendapat dan sikap keagamaan MUI soal Ahok yang diduga semena-mena mengutip ayat Alquran.
Seperti tak menghiraukan keramaian yang melingkupinya, Ma'ruf menyikapi santai kedatangan tokoh-tokoh itu. Kedatangan Luhut bagi dia tak lebih sebagai keinginan seorang kawan yang sudah lama tak bersua.
"Beliau mengunjungi saya, silaturahim. Saya merasa syukur, bahagia," ujarnya.
Menurut Ma'ruf, kunjungan bergelombang itu lebih banyak membicarakan kondisi terkini serta mengajak untuk sama-sama menjaga situasi di Ibu Kota dan Indonesia.
Ia menepis jika pertemuan itu membahas perihal kasus yang terkait dengan Basuki. Ma'ruf kemudian mengimbau agar umat tetap tenang dan tak terprovokasi.
"Semuanya jangan membuat hal-hal yang bisa merusak suasana dan keadaan," kata Ma'ruf yang mengaku akan menerima permintaan maaf Ahok.
Luhut pun menjawab senada. "Ketemu teman lama seperti ulama Gus Dur. Saya datang silaturahim kemari. Tidak ada pembahasan (soal Ahok). Kan cuma dua menit," ujar Luhut.*** Candra Wibawanti.