|
Di beberapa wilayah, hujan mulai mengguyur sejak Selasa pagi. Di sebagian wilayah lainnya, hujan deras mulai mengguyur Selasa siang pukul 12.00 WIB. Sebagian wilayah bahkan masih diguyur hujan hingga Selasa petang.
Berdasarkan pantauan, banjir di Pamotan paling parah terjadi di kawasan Dukuh Tajen, Magersari dan Mudal. Di Tajen ketinggian air mencapai hampir 50 centimeter. Air tumpahan hujan bukan hanya menutup badan jalan, melainkan juga masuk di sebagian permukiman warga.
Selain itu, air juga dilaporkan masuk ke beberapa rumah warga yang memiliki kontruksi fondasi rendah. Di Magersari ketinggian air mencapai sekitar 30 centimeter. Air menutup kawasan permukiman warga. Bahkan jembatan darurat yang berada di dukuh tersebut juga nyaris tenggelam. Selain itu, jembatan darurat di timur Jembatan Palan juga tertutup sepenuhnya oleh banjir.
Di Mudal, air hujan mengalir deras dan menutup badan jalan. Air meluap di kawasan itu dengan ketinggian sekitar 30 centimeter. Lantaran tidak adanya saluran drainase yang memadai. Sejumlah pengendara sepeda motor nyaris terpeleset jatuh saat melintas di sana.
Berdasarkan informasi dari warga, hingga petang ini sebagian wilayah di Pamotan masih digenagi air dengan ketinggian bervariasi, rata-rata 30 centimeter. Sejumlah warga berusaha untuk menyelamatkan barang berharga dari terjangan air.
"Hingga petang ini air di Tajen masih tinggi. Di Dukuh Magersari jembatan darurat nyaris hilang. Banjir cukup parah merata di wilayah Pamotan setelah hujan deras mengguyur sejak pukul 12.00," terang seorang warga Desa Pamotan Mulat Riasnan.
Selain di Pamotan, banjir juga dilaporkan terjadi di Desa Krikilan Kecamatan Sumber. Di beberapa wilayah ketinggian air berkisar antara 20 hingga 50 centimeter. Paling parah wilayah yang diterjang banjir berada di Rt 6 Rw 1.
Bahkan salah satu jembatan di sana ujungnya tergerus oleh luapan air sungai. Sejauh ini belum ada laporan resmi tentang dampak kerusakan atau kerugian dari bencana banjir di sejumlah wilayah tersebut. (SM Network)