Kegiatan ini berlangsung atas kerja sama Pemerintah Provinsi NTB dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kegiatan juga melibatkan unsur pemerintah, tokoh agama, tokoh pendidikan, budayawan, seniman, akademisi, organisasi masyarakat dan unsur media.
Dalam sambutannya, Wagub NTB menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai upaya bersama mempercepat implementasi dan terwujudnya revolusi mental di Provinsi NTB pada khususnya dan Indonesia pada umumnya."Ini merupakan sebuah bentuk nyata dari sinergi antar actor pembangunan yang diharapkan dapat memberikan sumbangsih positif bagi bangsa yang berdasarkan falsafah pancasila, sebagaimana sasaran yang ingin dicapai dari implementasi gerakan revolusi mental, "ujar Wagub.
Ia juga menyampaikan, revolusi karakter bangsa merupakan salah satu agenda prioritas dalam nawacita pemerintahan Jokowi yang bertujuan untuk mewujudkan penguatan mental, karakter dan jati diri bangsa yang tangguh dan kompetitif, agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan disegani, serta mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia.
Sejalan dengan nawacita tersebut, fakta sejarah juga menunjukkan bahwa maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh mentalitas yang tangguh, baik individual maupun kolektif dari warga negaranya. Relevan dengan apa yang pernah digaungkan oleh Presiden pertama kita Soekarno, bahwa membangun suatu Negara tak hanya sekedar pembangunan fisik yang sifatnya material saja namun sesungguhnya modal utama membangun suatu negara adalah membangun jiwa bangsa.
Diakhir sambutannya, Wagub menyampaikan bahwa Perilaku bisa diubah, mental dan karakter bisa dibangun. Karena itu Revolusi Mental bukanlah pilihan, tetapi suatu keharusan, agar bangsa kita bisa berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kita bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik dengan memulai Revolusi Mental dari diri sendiri, sejak saat ini.I pr