Penulis : Firman
Kamis, 06 Oktober 2016
//
Kamis, 06 Oktober 2016
Probolinggo – Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, di Dusun Cangkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, kali dikunjungi oleh rombongan dari komisi A DPRD Jawa Timur, Kamis (6/10/2016).
Rombongan sebanyak 18 orang ini melihat kondisi tenda para pengikut yang masih betahan di tenda padepokan. Rombongan memasuki tenda yang masih berpenghuni, dan mencoba merayu pengikut agar pulang, setelah rombongan lainnya dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah gagal untuk membujuk para pengikut agar pulang pada harisebelumya.
Alhasil, seluruh pengikut yang didatangi masih tetap tidak mau untuk pulang, mereka memilih bertahan hidup di tenda, sambil menunggu kasus maha gurunya selesai, dan menunggu perintahari ketua yayasan, yakni Marwah Daud.
Ketika rombongan DPRD Jatim masuk ke tenda di sisi timur, pengkut langung mengeluarkan kardus yang bertuliskan, "Mohon maaf, kami tidak akan pulang apa bila tidak ada surat resmi dari ketua yayasan padepokan ibu Marwah Daud Ibrahim". Mereka menolak keras kepada siapapun yang memintanya untuk pulang kecuali perintah dari ketua yayasan.
"Hanya satu yang bisa membuat kami pulang, yaitu bunda Marwah Daud. Jika sudah ada surat resmi dari bunda Marwah, kami akan pulang. Biarkan kami disini dulu,"tegas Suwari, salah satu pengikut asal Lamongan, katika menemui rombongan DPRD Jatim di tendanya.
"Kami disini beribadah keyakinan masing-masing, saya dari Bali dan beda agama dari teman-teman muslim, tapi saya betah disini. Jangan ganggu dan jagan paksa kami lah,"ujar Wayan Ubung, salah satu pengikut dari Bali, kepada rombongan DPRD.
Sementara Miftahul Ulum, Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim mengungkapkan, bahwasanya, untuk memantapkan para pengikut untuk pulang, harus ada cara lain. Kalau hanya dengan rayuan dan ucapan sepetinya sulit menyadarkan mereka.
"Nah, ini masih kami koordinasikan secara berkelanjutan dengan pihak terkait lainnya, bagaimana caranya agar semua berjalan baik dan menciptakan suasana kondusif. Mreka masih tetap menunggu printah dari ketua yayasannya untuk pulang," terang Miftahul Ulum.
Namun pihaknya dan pmerintah terkait lainnya lanjut Miftahul, terus berupaya bagaimana caranya agar para pengikut ini pulang ke kampungnya. Apapun nanti caranya nanti akan dilakukan.(fir)
Laporan : Firman
Editor : Ary