Berita Terpercaya – Meskipun musim lalu bisa tampil sangat cepat dan berhasil meraih sejumlah kemenangan dan podium, Marc Marquez tetap saja gagal mempertahankan gelar juara dunia yang diraihnya dua tahun berturut-turut sebelumnya yang diakibatkan oleh sejumlah DNF yang dialaminya musim lalu.
Pebalap Repsol Honda Marc Marquez mendapati tahun 2015 lalu sebagai tahun yang sulit dibandingkan tahun 2013 dan 2014 dimana pebalap yang kini berusia 23 tahun itu berhasil menjadi juara MotoGP™ World Championship dua kali berturut-turut.
Musim lalu Marquez tampil sangat cepat dan tetap berhasil meraih gelar juara dan podium, namun karena banyak kehilangan point akibat sejumlah DNF yang dialaminya, Marquez pun gagal mempertahankan gelar juara dunianya.
Belajar dari pengalaman itu membuat Marquez kini jadi lebih matang dan tidak terlalu memaksakan diri untuk meraih gelar juara di setiap seri grand prix musim ini tetapi ia lebih mementingkan untuk konsisten meraup point seperti yang ditunjukkannya di Mugello dan Misano, sehingga ia pun kini nyaman memimpin dengan keunggulan 43 point dari rival terdekatnya di klasemen sementara yang hanya menyisakan 5 seri lagi.
"Tahun lalu saya selalu berusaha untuk tampil secepat mungkin agar saya bisa meraih gelar juara,"ujar Marquez.
"Saya kemudian mendengarkan masukan dari banyak orang bahwa saya tak seharusnya tampil demikian dan pada musim dingin lalu menjelang dimulainya musim balapan ini, saya mulai mengevaluasi penampilan saya di sepanjang musim lalu,"imbuh Marquez.
"Saya sempatkan untuk menyaksikan video-video yang menampilkan penampilan saya. Di situlah saya sadar bahwa musim selanjutnya saya harus melakukan perubahan,"jelas Marquez.
"Musim ini saya bisa lebih dewasa dan matang dibandingkan usia saya sebenarnya yang masih 23 tahun,"terang Marquez.
Namun demikian, dua penampilan terakhir Marquez di Misano dan Silverstone menunjukkan ia telah kembali seperti Marquez yang dulu yang selalu ngotot.
Pada dua seri terakhir itu, Marquez masing-masing hanya meraih posisi keempat meskipun ia terlihat berusaha keras untuk merebut podium 2 dari Valentino Rossi dan Cal Crutchlow.
"Menjelang tampil di Misano, Nakamoto mengingatkan saya untuk kembali tampil lebih kalem dan mengutamakan perolehan point dengan mengatakan 'ayo jangan sampai gagal ke garis finish, jangan sampai gagal ke garis finish'. Saya mulai menyadarinya karena sewaktu di Austria, tim saya tak pernah mengingatkan saya seperti itu. Rupanya mereka menilai saya telah kembali seperti semula,"lanjut Marquez.
"Banyak orang menyukai penampilan kami di Silverstone dimana saya tampil ngotot dan bisa memberikan hiburan bagi para penonton. Saya senang sekali bisa memberikan hiburan bagi banyak orang,"Marquez melanjutkan.
"Tapi prioritas akhirnya adalah gelar juara dunia dan untuk bisa meraihnya kita harus bisa melakukan pendekatan yang berbeda di beberapa kesempatan,"imbuh Marquez.
Marquez juga mengatakan bahwa ia tidak menyangka ia kini bisa memimpin klasemen dengan keunggulan point yang cukup jauh karena menurutnya, ia tidak mengawali musim ini dengan baik dan mengalami banyak kesulitan.
"Tapi kami kemudian banyak meraih kemajuan terutama pada ECU yang membuat kami secara perlahan menunjukkan peningkatan dan kini sepertinya motor kami semakin kompetitif,"papar Marquez.
"Kini masalahnya adalah pada masalah settingan yang sangat penting dan menentukan. Bila settingannya kurang pas maka kami akan mendapat kesulitan. Kami juga mengalami kesulitan bila kami menggunakan suku cadang baru saat hari balapan berlangsung dan sejauh ini hasilnya tidak begitu memuaskan,"keluh Marquez.
Baca Juga: Berita Terpercaya